Fermentasi Jerami di dukuh Banaran, desa Sidomulyo |
Desa Sidomulyo
selain memiliki potensi pertanian ketela rambat dan kerajinan anyaman juga
masih memiliki potensi lain, yaitu dalam bidang peternakan. Sudah banyak
masyarakat Sidomulyo yang menjadi peternak dan mereka memiliki antusias yang
tinggi dalam meningkatkan kualitas ternak mereka. Masyarakat menaruh harapan
yang besar dalam bidang peternakan tersebut agar bisa meningkatkan perekonomian
penduduk di Desa Sidomulyo.
Pada hari Selasa, tanggal 22 Januari 2013 kemarin para peternak mendapat penyuluhan mengenai PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) yang sangat mendukung para petani dan peternak untuk lebih mengembangkan usahanya dalam suatu kelompok tani Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani). Gapoktan merupakan wadah bagi para petani dan peternak yang menggunakan sistem atau prinsip koperasi. Dukungan dari program PUAP ini berupa Jerami padi merupakan limbah tanaman pertanian yang sangat potensial sebagai pakan hijauan terutama di daerah kering. Pada penghujan, jerami padi diberikan dalam jumlah sedikit. sedangkan pada musim kemarau pada umumnya peternak memberikan jerami padi sebagai hijauan tunggal. Di karenakan pada saat musim penghujan pengadaan hijauan meningkat tetapi sebaliknya pada musim kemarau pengadaan hijauan sangat sulit didapat. Jerami padi mengandung sedikit protein, lemak dan pati serta serat kasar yang relatif tinggi karena lignin dan silikanya tinggi. Untuk meningkatkan kecernaan jerami padi dan jumlah konsumsinya, jerami padi perlu diberi perlakuan secara biologis dengan menggunakan probiotik. Probiotik merupakan produk bioteknologi yang mengandung polimikroorganisme, lignolitik, proteolitik, amilolitik, sellulolitik, lipolitik dan nitrogen non simbiotik yang dapat memfermentasi jerami sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai kecernaannya.
Pada hari Selasa, tanggal 22 Januari 2013 kemarin para peternak mendapat penyuluhan mengenai PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) yang sangat mendukung para petani dan peternak untuk lebih mengembangkan usahanya dalam suatu kelompok tani Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani). Gapoktan merupakan wadah bagi para petani dan peternak yang menggunakan sistem atau prinsip koperasi. Dukungan dari program PUAP ini berupa Jerami padi merupakan limbah tanaman pertanian yang sangat potensial sebagai pakan hijauan terutama di daerah kering. Pada penghujan, jerami padi diberikan dalam jumlah sedikit. sedangkan pada musim kemarau pada umumnya peternak memberikan jerami padi sebagai hijauan tunggal. Di karenakan pada saat musim penghujan pengadaan hijauan meningkat tetapi sebaliknya pada musim kemarau pengadaan hijauan sangat sulit didapat. Jerami padi mengandung sedikit protein, lemak dan pati serta serat kasar yang relatif tinggi karena lignin dan silikanya tinggi. Untuk meningkatkan kecernaan jerami padi dan jumlah konsumsinya, jerami padi perlu diberi perlakuan secara biologis dengan menggunakan probiotik. Probiotik merupakan produk bioteknologi yang mengandung polimikroorganisme, lignolitik, proteolitik, amilolitik, sellulolitik, lipolitik dan nitrogen non simbiotik yang dapat memfermentasi jerami sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai kecernaannya.
Pelatihan pembuatan pakan ternak dengan cara fermentasi jerami yang dilakukan
di dukuh Banaran, Desa Sidomulyo Kecamatan Limpung. Kamis 22/1/2013 yang
dihadiri oleh bapak lurah sidomulyo. sekertaris PUAP(Pengembangan Usaha
Agribisnis Pedesaan), penyuluh peternakan dan para kelompok ternak. Diharapkan
para petani ternak mendapatkan semacam pengetahuan, dan sudah tidak akan
kesulitan lagi tentang pakan ternak.
Proses pembuatan jerami padi fermentasi
Untuk meningkatkan
kualitas nutrisi jerami padi perlu dilakukan proses fermentasi anaerob selama
21 hari. Hal ini dilakukan dengan menggunakan probiotik (PROBION) sebagai
pemacu proses degradasi komponen serat dalam jerami padi sehingga akan lebih
mudah di cerna oleh ternak. Proses fermentasi anaerob ini dapat dilakukan pada
tong atau plastik dan biyarkan kondisinya kedap udara. Proses pembuatan dibagi
menjadi dua tahap, yaitu tahap fermentasi dan tahap pengeringan/penyimpanan.
Tahap pertama, jerami padi yang baru panen dari sawah di kumpulkan pada tempat yang
disediakan, dan diharapkan masih mempunyai kandungan air sekitar 60%. Bahan
yang digunakan dalam proses fermentasi adalah Urea dan PROBION, yaitu campuran
dari mikroorganisme yang dapat membantu pemecahan komponen serat dalam jerami
padi. Jerami padi yang segar yang akan dibuat jerami padi fermentasi disiapkan
urea dan starbio yang digunakan sebesar 6% dari jerami berat jerami padi yang
digunakan. Dan diperam selama 21 hari
Tahap kedua, adalah proses pengeringan dan penyimpanan jerami padi fermentasi. Tumpukan
jerami padi yang telah mengalami proses fermentatif tersebut dikeringkan
dibawah sinar matahari dan dianginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan
pada tempat yang juga terlindung. Setelah proses pengeringan ini, maka jerami
padi fermentasi tersebut dapat diberikan kepada ternak ruminansia (sapi,
kambing dan domba) sebagai pakan pengganti rumput segar. Dengan cara demikian
pemanfaatan hijauan pakan ternak dalam bentuk jerami padi akan dapat dilakukan
sepanjang tahun dan lebih efisien dalam pemanfaatan waktu dan tenaga peternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar